Hiduplah aku di ceruk bumi
Ditenggelamkan rintihan sepi
Dicengkeram bunga api
Dibui ngarai dinding tebing
Dengarkan tangisku, Tuhan
Ketika darah ayah berkorban
Untuk nafas seulas senyuman
Meski angin memekik bersahutan
Dengar tangis ibuku, Tuhan
Ketika kami bersimpuh-simpuhan
Mengiringi duka kehilangan
Nyawa jiwa pemburu kehidupan
Dengar salung hatiku, Tuhan
Bak lolongan yang terabaikan
Mengapa dunia mengkubu nasib?
Mengapa getir ditimpa pahit?
Mengapa diam kala dapat menjerit?
Karena aku,
tak ubahnya segumpal debu
Yang ditepikan, ditepiskan
Yang akan habiskan kehidupan
untuk mengadu pada Sang Tuhan
_rqueeneland
0 komentar:
Posting Komentar
Thank's.. Leave another comment :)