Jumat, 24 Juni 2011

Mimpimu, Rumahmu

Dan di sana ada taman, seperti orang mengatakan keindahan agung itu "Firdaus"..!
Aku melihat burung-burung itu berwarna jernih dan cerah, mataku terasa berkilat-kilat menatap semua itu. Seolah cairan kebeningan dibubuhkan di mataku, rasanya.....ah, aku tidak bisa menjelaskan perasaan yang terlalu indah itu. Lalu aku berjalan mengambil minuman, minuman itu berwarna-warni...Hmm, aku bisa memilih kapanpun, apapun, di manapun... Minuman itu tidak terbatas dan aku seperti raja di sana. Memiliki ribuan pelayan yang tak kenal lelah dan setia menemaniku. Waaaahhh..
Andai ibu tidak membangunkanku, aku bahagia sekali dalam mimpi itu :)


Adikku ceria sekali bercerita tentang mimpinya pagi itu. Aku antusias mendengarkannya. Entah mengapa, aku ingin mendengar suaranya waktu itu. Padahal biasanya kami bertengkar hingga ibu bisa benar-benar marah pada kami jika keributan yang kami buat mulai terlampau merepotkan. Wajah sangat ceria, cemerlang, hangat seperti mimpi itu benar-benar terjadi padanya beberapa saat lalu. Dan aku dapat merasakan kebahagiaan yang adikku rasakan dari kisahnya. Senyumku pun ikut mengembang setiap kali kata berikutnya dirangkaikan menjadi kisah utuh yang menggambarkan mimpi indahnya itu. Benar-benar indah :D

Kemudian aku segera menghabiskan roti bakar yang dibuatkan nenekku untuk sarapan. Segera aku meringsut ke garasi sepeda dan meluncur ke sekolah. Ketika aku membuka sebuah buku catatan Matematika, ada sebuah kertas kecil yang disobek awur-awuran dan tertulis..
Kak, kapan-kapan... antar aku ke tempat itu ya? Kalau kakak dah tahu tempatnya di mana..
Selesai membaca pun aku terkikik, membayangkan aku menemukan tempat itu. Adakah tempat seperti itu di dunia ini? Atau jika ada...mungkinkah belum ada yang tahu hingga zaman telah seperti ini? Atau jika aku memang yang pertama menemukannya, akankah aku ingat untuk mengajak adikku?? hahaha. Ya, lucu sekali bocah itu. Aku juga tak lupa membayangkan keceriaannya saat menulis catatan ini. Bahkan sejak kapan bocah itu berinisiatif menulis catatan seperti ini padaku????

Aku pun berinisiatif untuk menunjukkan pada adikku foto air terjun Niagara yang menurutku memiliki pemandangan sangat indah. Dia pasti kagum dan mengira aku sudah pernah ke sana. Lalu dengan tampang memohon-mohon memintaku mengantarnya ke tempat itu. Atau marah-marah karena ia kira aku pergi sendirian tanpa ingat untuk mengajaknya. Hahaha, aku memang suka membuat adikku sewot..

Setibanya di rumah, aku memanggil adikku.. Membunyikan bel sepeda dengan harapan adikku akan muncul menyambutku dan masih memohon padaku untuk mengantarnya ke tempat dalam mimpinya itu..
Tapi tetanggaku malah yang muncul dari ambang pintu rumahnya dan menatapku heran..
"Lhoh dek?? Nggak ikut ke rumah sakit po?? Adiknya tabrakan..." kata Bu Ning.
Aku bergeming, menjala kesalahan dari perkataan itu. Entah Bu Ning atau telingaku. Tapi tidak, Bu Ning semakin menjelaskan kebenarannya,
"Adik ditabrak sedan di jalan besar waktu menyabrang habis beli rujak es krim..."
Aku terkesiap dan buru-buru memutar stang sepeda dan kembali melaju.
Bodoh! Bagaimana bisa aku melaju begitu saja??? Memangnya aku tahu adikku di rumah sakit mana???
Tapi, masa bodoh. Aku hanya berpikir, pastilah rumah sakit terdekat.
Dan dugaanku benar. Aku melihat ibuku duduk di kursi tunggu di depan reservasi. Aku menghampirinya dan baru menghela separuh nafas saat kemudian melihat ibuku menangis..
Ibuku menatapku lalu menggeleng pelan, menahan tangisnya dengan susah payah dan hatiku tiba-tiba terpukul seperti dibentur karang. Aku tak bisa menahan isakanku dan membiarkan air mataku menetes di atas gambar Niagara yang seharusnya kini menjadi milik adik kecilku itu. Melihatnya merengek manja lagi, itulah yang kurindukan.. Merengek padaku, kak... kapan-kapan antarkan aku ke tempat itu ya, kak?? Dan.. kini, mungkin kau sudah benar-benar tiba di tempat itu, dik...

_in imagined

0 komentar:

Posting Komentar

Thank's.. Leave another comment :)

 
© Copyright 2035 Scarlet Threads Me
Theme by Yusuf Fikri